Globalisasi Sebagai Katalis Kosmopolitanisme dan Multikulturalisme: Studi Kasus Resistance Cina Terhadap Kosmopolitanisme
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstrak
Penelitian ini disajikan guna menjawab dan menjelaskan bagaimana persamaan dan perbedaan antara kosmopolitan dan multikulturalisme dengan studi kasus dalam resistance Cina terhadap fenomena kosmopolitanisme. Tulisan ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam riset ini adalah melalui studi pustaka dengan sumber data sekunder dengan menggunakan konsep Kosmopolitanisme dan Multikulturalisme. Analisis dilakuan dengan merujuk Globalisasi sebagai suatu pola yang menciptakan hubungan ketergantungan yang semakin jelas dengan hilangnya batas Negara dalam proses integrasi ekonomi, politik, dan juga budaya. Globalisasi juga telah melahirkan kosmopolitan dan multikulturalisme yang saat ini sedang berkembang pesat di belahan dunia. Hasil analisis menunjukkan dan menjelaskan bahwa Globalisasi fungsional sebagai katalis antara Kosmopolitanisme dengan Multikulturalisme. Pada kasus Cina dapat dikatakan kosmopolitanisme dalam dua hal yakni kosmopolitanisme pasar dan kosmopolitanisme federasi internasional.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Para penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta artikel akan diberikan kepada Intermestik: Jurnal Studi Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran sebagai penerbit jurnal.