Analysis of Security Projections in the Reconciliation of Relations between Iran and Saudi Arabia

Isi Artikel Utama

Alwi Akbar
Yon Machmudi
Naufal Fikri
Yusril Ihza Mahendra

Abstrak

Arab Saudi dan Iran menggambarkan rivalitas tinggi di kawasan Timur Tengah, dengan pertarungan ideologi, persaingan pertahanan, dan memunculkan proksi-proksi di negara kawasan. Keduanya mengalami eskalasi konflik fluktuatif selama beberapa dekade belakang, eskalasi itu memuncak ketika Iran memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Arab Saudi pada tahun 2011. Setelah bertahun-tahun, pada akhirnya menyepakati rekonsiliasi dan perbaikan hubungan diplomatik, terutama dalam hal keamanan. Tiongkok memainkan peran besar sebagai penengah dalam proses rekonsiliasi ini, menggeser peranan politik keamanan yang telah lama dikuasai terutama oleh Amerika Serikat. Hal ini mendasari tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh rekonsiliasi hubungan antara Arab Saudi dan Iran terhadap stabilitas kompleks keamanan Timur Tengah. Kami menggunakan Regional Security Complex Theory (RSCT) dari Barry Buzan dan Ole Wæver guna menganalisa sekaligus memproyeksi dinamika hubungan kedua negara ini terhadap keamanan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksplonatori untuk memperluas jangkauan analisa implikasi keamanan Timur Tengah, setelah adanya perbaikan hubungan kedua negara ini. Artikel ilmiah, berita, dan analisa pengamat politik luar negeri, menjadi sumber utama dalam pembahasan. Ringkasan hasil dari pembahasan ini adalah rekonsiliasi Arab Saudi dan Iran memunculkan potensi stabilitas jangka panjang, namun tantangan terbesarnya ada pada konsistensi dan pihak kelompok pihak ketiga seperti Houthi. 

Rincian Artikel

Bagian

Artikel Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama