-Naskah yang diserahkan ke INTERMESTIC harus asli dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

-Setiap naskah yang diproses oleh INTERMESTIC tidak sedang dalam proses pertimbangan untuk dipublikasikan pada jurnal lain hingga menerima pemberitahuan dari dewan editor INTERMESTIC.

-INTERMESTIC menerima naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Inggris dalam bentuk artikel ilmiah atau hasil penelitian dengan panjang artikel antara 5000 - 8000 kata, juga ulasan buku atau ulasan artikel dengan panjang antara 1500 - 3000 kata.

-Naskah dapat mengikuti gaya penulisan Introduction-Body-Conclusion atau Introduction-Methodology-Result-Analysis-Discussion.

-Penulis diminta untuk menulis naskah dalam cara yang lugas, juga menggunakan tanda baca yang benar.

-Untuk kontributor bukan pelafal bahasa Inggris yang menulis manuskrip dalam bahasa Inggris, prosedur proofreading sangat disarankan sebelum diserahkan.

- Naskah harus terdiri dari: judul, abstrak (dalam Bahasa Indonesia dan Inggris), pengantar, isi (termasuk subheading), kesimpulan, dan referensi.

-Judul harus singkat dan jelas, tidak lebih dari 14 kata untuk Bahasa Indonesia atau 10 kata untuk Bahasa Inggris, semua huruf kapital, Times New Roman 14 pt, tebal, diletakkan di tengah.

-Nama penulis harus tanpa gelar akademik atau indikasi posisi dan pangkat, Times New Roman 12 pt.

-Afiliasi dan email penulis ditulis dengan huruf tebal, di tengah, Times New Roman 10 pt, satu spasi.

-Abstrak harus ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk artikel dalam bahasa Inggris, urutan abstraknya adalah Bahasa Indonesia (italic) lalu bahasa Inggris. Abstrak berisi ringkasan artikel yang berisi masalah, tujuan, perspektif teoritis, temuan dan kontribusi untuk pengembangan ilmu. Abstrak harus mencakup isi, tujuan, perspektif teoritis dan metode, ditulis tidak lebih dari 150 kata. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman, ukuran 12 pt, spasi tunggal.

-Sedangkan untuk artikel Bahasa Indonesia, urutan abstraknya adalah bahasa Inggris (italic) lalu Bahasa Indonesia. Abstrak berisi ringkasan artikel yang berisi masalah, tujuan, perspektif teoritis, temuan dan kontribusi untuk pengembangan Ilmu. Abstrak harus mencakup isi, tujuan, perspektif teoritis dan metode, ditulis tidak lebih dari 150 kata. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman, ukuran 12 pt, spasi tunggal.

-Abstrak harus terdiri dari kata kunci yang mewakili konsep penting dalam artikel. Maksimum 5 kata kunci, Times New Roman 12 pt, italic, urutan abjad.

-Pendahuluan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian (12 pt, Times New Roman, 1,5 spasi)

-Judul Pembahasan (Body) menggambarkan diskusi dan hasil (12 pt, Times New Roman, 1,5 spasi)

-Subpos 1 menjelaskan tentang diskusi teori dan konsep terkait atau deskripsi metode yang digunakan dalam penelitian (12 pt, Times New Roman, 1,5 spasi)

-Subpos 2 menjelaskan hasil dan temuan penelitian (12 pt, Times New Roman, 1,5 spasi)

-Kesimpulan berisi kesimpulan dan saran yang bermanfaat untuk pengembangan penelitian. (12 pt, Times New Roman, 1,5 spasi)

-Judul Tabel dan Gambar ditulis di bagian atas sementara informasi sumber ditulis di bagian bawah. Template untuk tabel dan gambar tersedia dalam template untuk penulisan.

-Naskah menggunakan sistem kutipan langsung. Kutipan yang tidak lebih dari 4 (empat) baris digabungkan dalam teks, sedangkan kutipan yang lebih dari 4 (empat) baris dipisahkan dari teks dengan jarak 1,5 pt dan diapit tanda kutip. Nama keluarga penulis ditulis sebelum atau sesudah kutipan. Nama keluarga penulis ditulis dalam tanda kurung diikuti oleh koma, tahun publikasi diikuti oleh titik dua, dan kemudian nomor halaman yang ditulis sebagai berikut (Blake, 1998: 57). Jika penulis lebih dari tiga orang, hanya nama keluarga penulis pertama yang muncul diikuti oleh et al., seperti contoh berikut (Wulandari et al., 2009: 87). Jika pokok bahasan ada dalam beberapa halaman, maka metode penulisan adalah sebagai berikut (Blake, 1998: 57-63), atau jika pokok bahasan adalah seluruh teks, maka metode penulisan adalah sebagai berikut (Blake, 1998).

-Footnote menjelaskan konsep atau sumber tertentu dari situs web:

In English:

1)Piccone, T. & B. Yusman. (2014). Indonesia Foreign Policy: A Million Friends and Zero Enemies. Retrieved at May 3, 2017: http://thediplomat.com/2014/02/indonesian-foreign-policy-a-million-friendsand-zero-enemies/ (times news roman, 10 pt)

In Bahasa Indonesia:

2)Kaldor, M. (2007). New Wars and Human Security. Diambil 22 April 2017 dari https://www.dissentmagazine.org/wp-content/ files_mf /1391450911d11 Kaldor.pdf  

3)Konsepsi isolationist mengacu pada perilaku para penstudi wilayah awal di Amerika Serikat yang cenderung mengkaji wilayah lain hanya dari sudut pandangnya sendiri (Wirth, 1952: 633)

 

-Referensi:

-Referensi harus mengikuti gaya penulisan referensi APA, dan berisi buku dan jurnal terbaru (diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir menjadi nilai tambah)

- Pastikan bahwa referensi menggunakan sistem manajemen referensi Mendeley

-Daftar referensi harus terdiri dari lebih dari dua puluh sumber, dengan mayoritas adalah jurnal akademik

-Referensi diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga penulis. Nama penulis kedua dan seterusnya tidak perlu dibalik. Jangan membalikkan nama keluarga China dan Korea karena nama keluarga disebutkan di awal. Jika penulis lebih dari empat orang, maka nama yang tercantum hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan menggunakan et al.

Contoh daftar pustaka:

References (in English)

Australian Government: Department of Foreign Affairs and Trade. Indonesia Country Brief. Retrieved May 3, 2017 from http://dfat.gov.au /geo/ indonesia/Pages/indonesia-country-brief.aspx

Cochrane, J. (2013). N.S.A Spying Scandal Hurts Close Ties Between Australia and Indonesia. Retrieved May 3, 2017, from http://www.nytimes.com/2013/11/20/world/asia/nsa-spying-scandal-tarnishes relations-between-indonesia-and-australia.html

Fairclough, N. (2003). Analysing Discourse: Textual Analysis for Social Research. London: Routledge.

Heryanto, A. (2005). State Terrorism and Political Identity in Indonesia: Fatally Belonging. Oxon: Routledge.

Hurst, D. (2014). Australia and Indonesia Sign Spying Code of Conduct. Retrieved May 3, 2017 from https://www.theguardian.com/world/2014/aug/28/australia-and-indonesia-signspying-code-of-conduct

Jorgensen, M., & Phillips, L. J. (2002). Discourse Analysis as Theory and Method. London: SAGE Publications.

Leifer, M. (1989). Politik Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Mackie, J. (2007). Australia and Indonesia: Current Problems, Future Prospects. New South Wales: Lowy Institute for International Policy 2007.

Martin, J. R., & Rose, D. (2007). Working with Discourse: Meaning Beyond the Clause. London: Continuum.

Melissen, J. (2005). The New Public Diplomacy. New York: Palgrave Macmillan.

Piccone, T., & Yusman, B. (2014). A Million Friends and Zero Enemies. Indonesia Foreign Policy.  Retrieved May 3, 2017 from http://thediplomat.com/2014/02/indonesian-foreign-policy-a-million-friends-and-zero-enemies/

President Susilo Bambang Yudhoyono Personal Twitter Account. Retrieved May 3, 2017 from https://twitter.com / SBYudhoyono/status/402619640150364161

Taylor. L. (2013). Tony Abbot: No Explanation, No Apology to Indonesia for Spying. Retrieved May 3, 2017, from https://www.theguardian.com/world/ 2013/nov/19/tony-abbott-no-apology-explanation-indonesia-spying

Daftar Pustaka (dalam Bahasa Indonesia)

Abdilah, S. U. (2002). Cultural Pluralism. Magelang: Indonesia Tera.

Adams, J.K. (2009). Conjunto Culture. GeoJournal, No. 75 (3): 303 – 314.

Alderman, D.H. (2013). Introduction to the Special Issue: African Americans and Tourism. Tourism Geographies, No. 15 (3) : 375–379.

Barker,   C.   (2009).   Cultural   Studies, Teori   dan   Praktik. Yogyakarta:   Kreasi Wacana.

Baron, R. A.,  &  Byrne, D. (2003). Psikologi  Sosial.  Jilid  1  Edisi  Kesepuluh.  Jakarta: Erlangga. 

Bunnell, T., & Miller. M.  (2011). Jakarta in Post-Suharto Indonesia: Decentralization, Neoliberalism and Global City Aspiration. Space and Polity, No. 15 (1): 35–48.

Chan, M. (2009). Chinese New Year in West Kalimantan. Chinese Southern Diaspora Studies, No. 3: 106-142.

Chung, S.P.Y. (2002). Surviving Economic Crises in Southeast Asia and Southern China. Modern Asian Studies, No. 36 (3): 579-617.

Filene, B. (2012). Passionate Histories: ‘Outsider’ History-makers and What They Teach Us. The Public Historian, No. 34 (1): 11-33.

Griffiths, M., et al. (2002). International Relations: The Key Concepts Second Edition. London and New York: Routledge.

Hebdige, D. (1999). Asal-usul & Ideologi Subkultur Punk. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.

Hoon, C.Y. (2006). Assimilation, Multiculturalism, Hybridity: The Dilemmas of The Ethnic Chinese in Post-Suharto Indonesia. Asian Ethnicity, No. 7 (2): 149-166.

La Ode. (2012). Politik Etnik China Singkawang dan Pontianak di Era Reformasi 1998-2008. Jakarta: IKAPI.

Lew, A.A., & Wong. A.  (2005). Existential Tourism and the Homeland: The Overseas Chinese Experience. Seductions of Place. Cartier & A.A. Lew (editor).  Abingdon: Routledge.

Matanasi, P. (2016). Orang-Orang Tionghoa di Singkawang. Diambil dari https://tirto.id/orang-orang-Tionghoa-di-singkawang-b4Y8

Ault, M., & Paris. J. (2004). Political Resistance. Peace Review, No. 16 (4): 403–407.

Nurbaya, R. (2017). Mengenal Singkawang, Kota Toleran di Indonesia. Diambil dari https://www.otonomi.co.id/ragam/mengenal-singkawang-kota-paling-toleran-nomor-tiga-di-indonesia-170209d/hidup-harmoni.html

Poerwanto, H. (2014). China Khek di Singkawang. Depok: Komunitas Bambu.

Setyautama, S. (2008). Tokoh-Tokoh Etnik Tionghoa di Indonesia. Jakarta: KPG

Subculture List RSS. (2017). Subculture Theory. Diambil dari http://subcultureslist.com/subculture-theory/

Suhardinata, J. (2009). WNI  Keturunan  Tionghoa  dalam  Stabilitas  Ekonomi dan Politik Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). Statistik Kota Singkawang. Singkawang.

Timothy, D. J., & Boyd. S.W. (2006). Heritage Tourism in the 21st Century: Valued Traditions and New Perspectives. Journal of Heritage Tourism, No. 1 (1): 1-16.

Wardany, I. (2010, 12 Februari). ’Imlek’ Festivity No Longer Family Activity. The Jakarta Post, 4-6.

Silakan unduh template manuskrip pada tautan ini.